BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah membuka ruang partisipasi masyarakat lebih luas dalam pembangunan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng media komunitas.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan media komunitas yang berbasis media sosial ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
"Media komunitas ini menjadi alternatif yang sangat baik untuk menyerap aspirasi masyarakat yang mungkin belum tersampaikan melalui media arus utama," ujarnya dalam acara media gathering dengan media komunitas di Kabupaten Bandung, Rabu (7/8).
Acara yang dihadiri oleh 24 media komunitas dari berbagai daerah di Jawa Barat ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Jabar dalam melibatkan generasi muda dalam pembangunan daerah. "Mereka adalah anak-anak muda pegiat media sosial yang luar biasa," puji Herman.
Media komunitas, yang umumnya dikelola oleh generasi muda dan fokus pada isu-isu lokal, dianggap memiliki potensi besar dalam menyampaikan informasi yang relevan dan dekat dengan masyarakat. Dengan jangkauan yang luas di media sosial, media komunitas dapat menjadi corong publikasi informasi dan program pemerintah secara lebih efektif.
"Kami berharap ke depan akan terjalin komunikasi yang harmonis antara media komunitas dengan para pimpinan daerah di Jabar," tambah Herman. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjaring isu-isu dan permasalahan marginal di kabupaten/kota yang mungkin terlewatkan oleh media mainstream.
GNFI dan AMSINDO Dukung Kolaborasi
Untuk mendukung kolaborasi ini, Pemprov Jabar juga menggandeng Good News from Indonesia (GNFI) dan Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia (AMSINDO) untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku media komunitas. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas media komunitas dalam menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan.
Rencananya, para pelaku media komunitas akan beraudiensi dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada hari ini, Kamis (8/8). Audiensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan media komunitas dalam membangun Jawa Barat yang lebih baik.
Potensi Media Komunitas
Media komunitas memiliki potensi besar dalam pembangunan daerah. Beberapa potensi tersebut antara lain:
Menyebarkan informasi yang relevan: Media komunitas dapat menyampaikan informasi yang relevan dan dekat dengan masyarakat.
Menjaring aspirasi masyarakat: Media komunitas dapat menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan.
Memperkuat partisipasi masyarakat: Media komunitas dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam pembangunan daerah.
Mendorong inovasi: Media komunitas dapat menjadi wadah bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, peran media komunitas semakin strategis. Kolaborasi antara pemerintah dan media komunitas diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan yang berpihak pada masyarakat.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan media komunitas yang berbasis media sosial ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
"Media komunitas ini menjadi alternatif yang sangat baik untuk menyerap aspirasi masyarakat yang mungkin belum tersampaikan melalui media arus utama," ujarnya dalam acara media gathering dengan media komunitas di Kabupaten Bandung, Rabu (7/8).
Acara yang dihadiri oleh 24 media komunitas dari berbagai daerah di Jawa Barat ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Jabar dalam melibatkan generasi muda dalam pembangunan daerah. "Mereka adalah anak-anak muda pegiat media sosial yang luar biasa," puji Herman.
Media komunitas, yang umumnya dikelola oleh generasi muda dan fokus pada isu-isu lokal, dianggap memiliki potensi besar dalam menyampaikan informasi yang relevan dan dekat dengan masyarakat. Dengan jangkauan yang luas di media sosial, media komunitas dapat menjadi corong publikasi informasi dan program pemerintah secara lebih efektif.
"Kami berharap ke depan akan terjalin komunikasi yang harmonis antara media komunitas dengan para pimpinan daerah di Jabar," tambah Herman. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjaring isu-isu dan permasalahan marginal di kabupaten/kota yang mungkin terlewatkan oleh media mainstream.
GNFI dan AMSINDO Dukung Kolaborasi
Untuk mendukung kolaborasi ini, Pemprov Jabar juga menggandeng Good News from Indonesia (GNFI) dan Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia (AMSINDO) untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku media komunitas. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas media komunitas dalam menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan.
Rencananya, para pelaku media komunitas akan beraudiensi dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada hari ini, Kamis (8/8). Audiensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan media komunitas dalam membangun Jawa Barat yang lebih baik.
Potensi Media Komunitas
Media komunitas memiliki potensi besar dalam pembangunan daerah. Beberapa potensi tersebut antara lain:
Menyebarkan informasi yang relevan: Media komunitas dapat menyampaikan informasi yang relevan dan dekat dengan masyarakat.
Menjaring aspirasi masyarakat: Media komunitas dapat menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan.
Memperkuat partisipasi masyarakat: Media komunitas dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam pembangunan daerah.
Mendorong inovasi: Media komunitas dapat menjadi wadah bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, peran media komunitas semakin strategis. Kolaborasi antara pemerintah dan media komunitas diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan yang berpihak pada masyarakat.
Posting Komentar untuk "Pemprov Jabar Gandeng Media Komunitas, Jaring Aspirasi Masyarakat Lebih Luas"