Pergi untuk Pulang

Liburan sekolah menjadi momen yang sangat dinanti bagi para pelajar, mahasiswa hingga orang tua. Sebagian orang selalu menyiapkan agenda liburan baik bersama keluarga, teman, maupun pribadi. Liburan kali ini, aku memutuskan untuk pergi bersama teman-temanku ke kota yang memiliki julukan “Kota Pelajar”.

Yogyakarta, kota yang memiliki banyak julukan diantaranya “Kota Pelajar,”

“Kota Gudeg,” “Kota Pariwisata” dan masih banyak lagi. Yogyakarta menjadi kota yang ramai dikunjungi saat musim liburan tiba. Hal tersebut terjadi karena Jogja memberikan sebuah daya tarik yang unik dan menarik serta nuansa kota yang berbeda.

Daya tarik tersebut sangat menarik perhatian para pendatang baik turis lokal maupun mancanegara.

Perjalanan liburan menuju Jogja dimulai dari kota Bogor menggunakan Bis Double Decker AgraMas. Tarif perjalanan yang dikeluarkan untuk sekali berangkat sebesar Rp.400.000. Fasilitas yang didapatkan ialah smoking room, selimut, bantal, makan berat, dan snack. Sangat nyaman bukan? Perjalanan Bogor-Jogja menghabiskan waktu sekitar 7-8 jam. Namun, dengan fasilitas bus yang tersedia membuat perjalanan tidak terasa lama maupun lelah. Sesampainya di tujuan kami langsung menuju penginapan di daerah Kaliurang dan menyewa beberapa motor untuk transportasi selama di Yogyakarta. Tarif yang dikeluarkan yaitu Rp200.000 per motor.

Hari pertama di Kota Pelajar, kami langsung mengunjungi tempat wisata yang tidak boleh terlewatkan, Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah sebuah candi yang sangat melegenda dan masuk ke dalam warisan budaya dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO. Candi Borobudur memiliki keindahan arsitektur yang unik terdiri dari 9 tingkat, 3 tingkat utama berbentuk persegi dan 6 tingkat berbentuk lingkaran. Candi ini menggambarkan perjalanan menuju pencerahan dalam Budhisme.

Memasuki area Candi Borobudur pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp50.000 per orang. Pembelian tiket dapat melalui e-commerce, uang elektronik, dan melalui loket pembelian tiket. Saat musim liburan pengunjung sangat ramai dan antrian tiket cukup membludak. Setelah memasuki wilayah candi, pengunjung akan disajikan nuansa taman dan pepohonan yang luas dan udara yang sejuk.

Setelah mengelilingi candi, kami berniat untuk ngopi ganteng sebelum menelusuri Jogja di malam hari. Filosofi kopi menjadi labuan pertama kami untuk ngopi dan ngobrol santai di sore hari. Kopi dan churros menjadi makanan pelengkap untuk ngobrol santai sore itu.

Malam harinya,Jogja menjadi kota yang semakin indah dan menawan. Lampu lampu yang menyala di setiap sudut jalan Malioboro membuat kota ini semakin menarik. Malioboro yang dikenal sebagai surganya belanja karena memiliki beragam barang atau oleh-oleh khas Jogja yang dipaparkan di sepanjang jalan. Berkeliling di Malioboro tidak afdol rasanya kalau tidak mengunjungi Kopi Joss. Kopi Joss adalah sajian kopi tradisional yang berasal dari Yogyakarta yaitu kopi hitam yang diracik dengan gula dan air panas, lalu dicelupkan potongan arang panas. Kata “Joss” merepresentasikan arang panas yang dicelupkan ke dalam kopi dan menciptakan suara “Joss”.

Siapa yang tidak kenal dengan “Sayidan?” yupss..Sayidan adalah sebuah kampung yang berada di bawah jembatan yang sering disebut dengan Kampung Arab karena penghuninya dahulu mayoritas adalah warga keturunan Arab. Warga Sayidan disana sangat ramah dengan para turis yang datang sehingga para turis sangat senang berkunjung terutama ke daerah Jembatan Sayidan.

Tidak hanya kotanya saja, Yogyakarta juga menawarkan keindahan alam yang sangat indah dan tidak dapat dilewatkan. Salah satu pantai yang dapat dikunjungi adalah Pantai Seruni. Pantai yang terletak 70 km dari pusat Kota Yogyakarta. Perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke Pantai Seruni ditempuh menggunakan motor dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam.

Pantai Seruni merupakan pantai yang memiliki daya tarik utama yaitu hamparan pasir putih yang dikelilingi hamparan tebing yang asri dan eksotis. Pantai ini merupakan pantai yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, jalanan menuju ke pantai pun harus melewati jalanan yang curam dan berbatu. Ketika masuk ke area Pantai Seruni, kita akan dikenakan biaya sebesar Rp15.000 per orang. Harga tersebut sangat sepadan dengan keindahan yang diberikan. Pengunjung dapat menikmati keindahan ombak, pasir putih, dan menikmati senja bersama teman atau keluarga.

Setelah menikmati senja, kami bergegas untuk pulang ke penginapan karena penginapan yang jauh dan harus melewati jalan yang cukup curam. Perjalanan pulang kami tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Sesampainya, di hotel kami segera beristirahat dan bergegas untuk kembali mencari oleh-oleh karena hari ini menjadi hari terakhir kami liburan di Yogyakarta.

Yogyakarta menjadi kota yang tidak akan pernah terlupakan bagi setiap orang yang pernah singgah di sana. Berbagai macam kenangan di setiap sudut jalan pasti akan selalu terkenang dan terukir rapi. Yogyakarta membuat setiap orang yang datang pasti suatu saat akan datang lagi ke kota indah ini. Begitupun dengan perjalanan liburanku yang takkan pernah terlupakan, suatu hari nanti aku akan datang kembali. Kesana, ke Yogyakarta.


Penulis : M. Rafqi Syafrial Fazri J1401221085

Posting Komentar untuk "Pergi untuk Pulang"