Peran Ilmu Komunikasi Dalam Mengatasi Penyebaran Hoax di Masa Pemilu


 

Di tengah panasnya dinamika politik saat ini, informasi mengenai pemilihan umum semakin banyak bertebaran di semua platform sosial media. Terlebih lagi, sekarang teknologi informasi yang berkembang pesat memberikan akses informasi tanpa batas kepada siapapun untuk membuat, menyebarkan, dan mengonsumsi informasi tersebut. Selain bagus untuk penyebaran informasi yang cepat, namun hal ini pun juga menjadi ancaman yang besar terlebih lagi pada saat masa pemilu seperti sekarang ini yang akan menentukan nasib bangsa kedepannya.

Disinilah peran Ilmu Komunikasi diperlukan dalam mengatasi penyebaran hoax di masa pemilu. Ilmu Komunikasi mengambil peran penting dari berbagai aspek penting mulai dari pemahaman mendalam hingga pengembangan strategi komunikasi yang efektif. Masyarakat memerlukan keterampilan kritis dari Ilmu Komunikasi untuk menyaring informasi yang didapat, dengan demikian Ilmu Komunikasi dapat membantu setiap masyarakat dalam menyebar ataupun mengkonsumsi informasi benar atau bukanlah hoax.

Masalah dan Faktor Penyebaran Hoax

Menurut Wang (2020), hoax adalah berita yang dimanipulasi dengan maksud dan tujuan tertentu. Hoax dapat diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta dengan menggunakan informasi yang meyakinkan publik akan tetapi kebenarannya salah. Masalah penyebaran hoax merupakan ancaman yang serius bagi integritas informasi dan kepercayaan publik.

Ada banyak faktor penyebaran hoax yang salah satunya dipengaruhi oleh kurang maksimalnya penerapan regulasi yang ada dan penegakkan hukum yang kurang efektif. Penyebaran hoax semakin masif dikarenakan rendahnya literasi masyarakat sehingga dengan mudah terpapar informasi hoax. Masyarakat dengan mudah menyebarluaskan dan menelan informasi tanpa mencari tahu sumber informasi tersebut serta kebenarannya.

Pada masa pemilu ini banyak sekali informasi yang bertebaran di sosial media, tidak sedikit dari informasi yang tersebar merupakan informasi yang keliru atau hoax yang bertujuan untuk menggiring opini masyarakat. Banyaknya informasi hoax yang bertebaran dimanfaatkan oleh buzzer atau kelompok tertentu untuk saling menjatuhkan demi kepentingan politik. Hal ini dapat menyebabkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat, bahkan dalam masa pemilu ini informasi hoax yang bertebaran jika dibiarkan begitu saja dapat mengganggu proses konsolidasi demokrasi negara kita.

Peran Ilmu Komunikasi Dalam Penyebaran Hoax

Menyatakan kebebasan berpendapat merupakan hak kebebasan setiap orang namun kita harus ingat bahwa kita memiliki tanggung jawab atas apa yang kita utarakan. Terlebih lagi jika kita mengutarakan pendapat atau menyebarkan informasi di sosial media, kita harus bisa memastikan informasi yang kita sebar merupakan informasi yang terbukti kebenarannya. Jika tidak, informasi yang kita sebar dapat menyesatkan banyak orang yang menerima informasi tersebut. Di sini lah peran Ilmu Komunikasi diperlukan untuk mengatasi penyebaran hoax terlebih lagi di masa pemilu seperti sekarang ini.

Ilmu Komunikasi dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika penyebaran informasi dalam konteks politik. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat yang namanya komunikasi persuasif. Komunikasi Persuasif merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat, maupun perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi persuasif dapat digunakan dalam mencegah penyebaran hoax dikarenakan komunikasi persuasif efektif dalam menyadarkan masyarakat akan bahayanya informasi hoax. Kita dapat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya memeriksa kembali kebenaran informasi yang didapat tentunya dengan pesan-pesan yang disampaikan haruslah bisa meyakinkan masyarakat agar mereka menyadari pentingnya memeriksa kembali informasi yang didapat.

Masa pemilu yang tengah panas-panasnya seperti sekarang ini banyak sekali oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan keadaan dengan cara menyebarluaskan informasi hoax guna menggiring opini masyarakat, menciptakan ketidakpercayaan pada tokoh politik tertentu, hingga mengganggu jalannya proses pemilu. Tentunya kita sebagai masyarakat tidak boleh dengan mudah terpapar informasi yang kebenarannya belum terverifikasi. Kita harus pintar dalam memilah informasi dan mencari tahu sumber informasi tersebut apakah dari sumber yang kredibel atau tidak.

Strategi Ilmu Komunikasi Dalam Penyebaran Hoax

Terdapat beberapa strategi Ilmu Komunikasi yang efektif dalam mengatasi penyebaran hoax di masa pemilu seperti menerapkan literasi media. Literasi media bertujuan untuk memberikan kesadaran kritis, ini penting diterapkan dalam upaya mengatasi penyebaran hoax. Dengan menerapkan literasi media maka masyarakat akan dapat memahami informasi tersebut hoax atau tidak.

Selanjutnya strategi Ilmu Komunikasi yang dapat diterapkan dalam mengatasi penyebaran hoax di masa pemilu adalah mengkampanyekan kesadaran publik untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya penyebaran hoax. Kampanye kesadaran publik ini dapat dilakukan melalui berbagai platform sosial media seperti twitter, instagram, facebook, dan lain-lain. Tujuannya untuk menyampaikan yang informasi guna mengatasi penyebaran hoax. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan infografis, artikel, ataupun video yang berisikan informasi tentang bagaimana mengenali dan menghindari informasi hoax.

Seperti yang sudah dituliskan di atas, penyebaran hoax juga dipengaruhi oleh tidak maksimalnya penerapan regulasi yang ada dan penegakkan hukum yang kurang efektif maka dari itu diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga media, dan masyarakatnya. Hal ini bertujuan untuk mengatasi penyebaran hoax. Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan pertukaran informasi, penyusunan strategi bersama, pemaksimalan penerapan regulasi, serta penegakkan hukum.

Oleh : Salsabila Ridwan 

Daftar Pustaka

Yani, Chaerul. "Pencegahan Hoax Di Media Sosial Guna Memelihara Harmoni Sosial." Jurnal Lemhannas RI 7.4 (2019): 15-21. http://118.97.55.230/index.php/jkl/article/view/107

Soemirat, Soleh dan Asep Suryana. (2014). Komunikasi Persuasif

http://etheses.iainkediri.ac.id/7949/3/933505016_bab2.pdf

Diskominfo Kabupaten Badung. (2022, 18 Juli). Pengertian Hoax dan Cara Menangkalnya. Diakses pada 5 Februari 2023, dari https://diskominfo.badungkab.go.id/artikel/42985-pengertian-hoax-dan-cara-menangkalnya

Ilham Maulana Aditia, Dinie Anggraeni Dewi, dan Yayang Furi Purnamasari. (2021). Runtuhnya Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa Bernegara Akibat Merajarelanya Hoax http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2461759&val=13365&title=Run tuhnya%20Nilai-Nilai%20Persatuan%20dan%20Kesatuan%20Bangsa%20Bernegara%20Aki bat%20Merajarelanya%20Hoax

Hakim, Lukman, Achluddin Ibnu Rochim, and Banu Prasetyo. "HOAX DALAM ILUSTRASI JEAN BAUDRILLARD." RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi (e-ISSN: 2807-6818) 2.02 (2022): 40-48.

https://www.aksiologi.org/index.php/relasi/article/view/410       

Posting Komentar untuk "Peran Ilmu Komunikasi Dalam Mengatasi Penyebaran Hoax di Masa Pemilu"